Keutamaan lain dari mewakafkan kitab suci umat Islam yakni memberikan dorongan lebih bagi para calon penghafal Alquran. Dengan memberikan Alquran kepada mereka, maka pewakaf telah memudahkan muslim lain dalam beribadah kepada Allah yakni menghafal kitab suci-Nya.
Infak apa pun yang kamu berikan atau nazar apa pun yang kamu janjikan sesungguhnya Allah mengetahuinya. Bagi orang-orang zalim tidak ada satu pun penolong (dari azab Allah).
Jawapan: Terdapat sebuah hadith yang menunjukkan larangan untuk kita menyusahkan diri bermusafir melainkan pada tiga buah masjid sahaja iaitu masjid al-Haram, masjid al-Nabawi dan juga masjid al-Aqsa. Hadith tersebut diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari:
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ كَانَ أَتَمَّهَا كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ أَتَمَّهَا قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَتُكْمِلُونَ بِهَا فَرِيضَتَهُ، ثُمَّ الزَّكَاةُ كَذَلِكَ، ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى حِسَابِ ذَلِكَ
Sebab, tidak semua orang mampu menyediakan jumlah Alquran yang cukup dan kondisi yang bagus untuk banyak orang sekaligus. Pemberian pewakaf berupa Alquran tentu akan sangat membantu mereka untuk lebih mudah membaca dan mempelajari isi Alquran tanpa harus gantian.
Seorang muslim yang cinta untuk mencari harta guna memenuhi kebutuhannya, dan ia juga cinta untuk mengupayakan hal itu untuk saudaranya yang membutuhkan—agar kebutuhannya juga terpenuhi, dengan demikian sempurnalah imannya. (
Sedekah secara istilah more info artinya pemberian dengan tujuan mengharap pahala dari Allah subhanahu wata’ala
Maksudnya: “Apabila mati seorang manusia, terputuslah daripadanya amalannya kecuali tiga perkara: Sedekah jariah atau ilmu yang dimanfaatkan dengannya atau anak yang soleh yang mendoakan baginya.”
Ketujuh belas : Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menempatkan kaya yang disertai sedekah berada di tingkatan yang sama dengan al-Qur`an yang disertai pengamalannya. Demikian itu dalam sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَثَلُ الْبَخِيلِ وَالْمُنْفِقِ كَمَثَلِ رَجُلَيْنِ عَلَيْهِمَا جُبَّتَانِ مِنْ حَدِيدٍ مِنْ ثُدِيِّهِمَا إِلَى تَرَاقِيهِمَا فَأَمَّا الْمُنْفِقُ فَلاَ يُنْفِقُ إِلاَّ سَبَغَتْ أَوْ وَفَرَتْ عَلَى جِلْدِهِ حَتَّى تُخْفِيَ بَنَانَهُ وَتَعْفُوَ أَثَرَهُ وَأَمَّا الْبَخِيلُ فَلاَ يُرِيدُ أَنْ يُنْفِقَ شَيْئًا إِلاَّ لَزِقَتْ كُلُّ حَلْقَةٍ مَكَانَهَا فَهُوَ يُوَسِّعُهَا وَلاَ تَتَّسِعُ
Tidak hanya untuk diri sendiri, jemaah turut mewaqafkan atas nama ahli keluarga supaya pahala orang membaca Quran berkekalan selamanya. Hal ini kerana kita berharap agar pahala orang yang menggunakan Al-Quran wakaf di sana mengalir kepada kita walaupun sudah tiada nanti.
“Sesungguhnya orang-orang miskin itu lebih ikhlas dalam berdoa, lebih khusyuk dalam ibadah tersebab kosongnya hati mereka dari ketergantungan dengan urusan duniawi.” (
Adapun beberapa amalan jariyah lain yang Rasulullah sebutkan yaitu ilmu yang disebarluaskan, anak yang saleh, sungai untuk kepentingan umum, masjid dan bangunan untuk tujuan amal. Ganjaran yang kekal ini tentu menjadi motivasi yang besar bagi muslim untuk berwakaf.
كَمْ عِذْقٍ مُذَلَّلٍ لأَبِي الدَّحْدَاحِ فِي الْجَنَّةِ